Template by:
Free Blog Templates

Saturday, February 18, 2012

Waktu Hujan

Guyuran hujan membasahi tanah yang masih tergenang di pagi hari ini membuat semua aktitfitas tidak menepati waktunya. Telah 2 jam kunanti sejak kumandang adzan Shubuh berkumandang, namun tak kunjung reda. Begitu pula reply message darinya yang tertahan sejak dini hari tadi. Jam menunjukkan pukul 06.00 dan aku tetap bertekad untuk berangkat ke kampus, bukan karena aku ingin menemui dirinya walau sebenarnya sedikit rasa itu memang nyata adanya. Tapi lebih cenderung karena tanggung jawabku terhadap posisi yang kupegang di organisasi. Tiba-tiba Handphone ku berdering,,kulihat ternyata message darinya,,tereluhkan bahwa hujan terlampau deras. Aku sangat ingin bertemu tapi apa daya tak kan kupaksakan kehendak, hanya bisa berkata,"Iya hujannya deras, lebih baik kamu jaga kesehatan tidak usah datang". Balasan darinya ternyata di luar dugaanku, ia memilih datang walaupun hujan tak berhenti. Aku tersenyum bahagia bagai seorang anak yang baru pertama kali melihat ibunya. Aku bergegas menuju kampus, mengendarai Jupie yang mulai agak rewel tak terawat jarang terjamah olehku, 80 km/h untuk menyayat gemercik hujan kurasa memang pantas dengan semangatku yang begitu menggebu.
Angin berhembus terlampau kencang di kampus bagian belakang. Menerbangkan semua yang ringan menggoyahkan semua yang berat. Tak lama kemudian Dia datang bermantelkan jas hujannya. Senyum gembira terlukis di sudut bibirku. Segera kami tata semua yang hendak kami suguhkan pada dagangan Divisi kami hari itu. Tak ayal tingkah lakunya saat itu buatku mempunyai sedikit rasa. Tapi aku tetap harus menahan semua yang ada. Aku belum tahu Dia sepenuhnya. Mungkin waktu yang akan menjawabnya.

0 comments:

Post a Comment