Template by:
Free Blog Templates

Saturday, December 17, 2011

Lepaskan Beban

"Happy Birthday My Friend". Itulah Kata-kata yang terucap penuh makna olehku dan teman-temanku kepada Rey saat Moonlight di musim penghujan semalam. Raga yang terbiasa bertemu melalui social network dunia maya, di malam yang begitu ramai akan kasmaran para remaja, bertatap muka di atas sebuah Jembatan oldies zaman Reformasi. Kami Bersiaga menuju sebuah kedai di kota atas menyemarakkan syukuran Rey. Jam Karet semakin menjauh dari titik elastisitasnya, 1 jam berlalu dari Dateline. Semua Personel tertawa iblis di atas jok dapur pacu masing-masing, dalam hitungan ketiga start bagai menunggangi kuda liar meliuk-liuk melibas barisan tak beraturan kumpulan rongsokan hidup Jalan Raya. Kuda Liar semakin lama kian menjerit, Seakan-akan Nazgul terus mengejar dengan buas di belakang. Kota atas, 15 menit 7 kilometer merupakan angka yang fantastis dalam dunia kemacetan lalu lintas. Kedai kami begitu penuh Cinta Palsu, sejauh mata memandang adalah couple couplaks. Bahkan seseorang dari kaum hawa memamerkan isi dalam Louis Vuittonnya yang dengan cuma-cuma kami pandang sinis dari belakangnya. Merah Kuda Jingkrak berpita, sungguh Ironis. Syukuran tak lebih dari setengah jam, perut membuncit, kami angkat kaki lalu semua Berkumpul di rumah ajoenk membagi cerita layaknya para Kapiten yang pulang dari perantauannya. Bercanda tawa Lepaskan semua Beban yang ada.

Thursday, November 10, 2011

Pergi ke Rumah Suci

Langit Kelabu gelanggang adzan maghrib saling bersahut menutupi keindahan Senja. Tak beranjak ceria, masih berlinang air mata yang mungkin tumpah di esok hari. Aku pun membuka jeruji besi beroda dua, menggesernya seirama angin utara. Melangkahkan kaki pergi ke rumah Suci. Kulihat jembatan dari mahoniwood masih melintang di atas galian parit tak berair di depan gang mungilku, my 1 onefourth ganglion. Ku melintasi menapakinya, sepasang kekasih berdiri di atasnya tak merasakan kehadiranku. Mereka menatap kosong para kuda besi yang berlalu-lalang. Hingga aku bergeming meminta menghabiskan 1 meter mahoniwoodku yang masih tersisa. Syukron Katsir ucapku lirih dalam hati. Ku lanjutkan langkah kecilku perlahan, menghindari percikan air mata Sang kelabu yang tergenang pada cekungan asphalt. Iqomah berkumandang, aku telah menapak di pintu gerbang rumah Suci. Sesegera kubasuh seven icon penting tubuh ini sebagai rukun menghadap kesucian. Allahummaghfirli zunubi waftahli abwaba rahmatika. Menangkan diri, menentramkan Jiwa.

Wednesday, November 9, 2011

Tertidur Lagi

Awan Putih Kelabu menyeluruh, mengepung Kota ini sejak dini hari tadi hingga saat Ku buka paksa Kelopak Mata yang tak bertangkai ini dari keseraman mimpi tak berujung. Adalah bayangan sosok putih yang selalu tak pernah kuharapkan dalam setiap malamnya yang membuat malam itu begitu menakutkan. Dengan Susah payah Ku coba meraih Pintu Dimensiku, menaiki Kendaraan waktunya. Tiba-tiba terdengar Suara gemerincing yang Kuyakin berasal dari Ponselku. Dan aku tak bernyali mengambilnya yang berada di belakangku, Ku merasakan ada yang menyentuh tubuhku dari belakang, nafas tersengal-sengal, jantung berdegup tak menentu. Perlahan tapi pasti kucoba memutar 180 derajat. Rasa Kesal dan Lega menyatu saat Kulihat gumpalan kapuk berbungkus sepanjang 1 meter berada di hadapanku, lalu dengan meraba-raba kuraih Ponsel berbayarku, tampak samar pada layarnya angka 04.00.tertekan tombol Turn off dan Tertidur Lagi...

Saturday, November 5, 2011

My Newborn Life


Dini Hari Ini Begitu Indah, bersenandung Takbir, Newborn life replacing all of Me. 21 tahun genap hidup ini, Setahun yang begitu mendekati Sempurna. Dimulai dengan pulangnya diriku yang tak tentu arah ini ke Tanah Rencong tempat dimana Aku dibesarkan tuk melihat Kejamnya Hidup pada 3 Januari Silam. 3 Bulan Kemudian, Kudapatkan Sebuah Kuda Besi Merah Bertopeng yang tentu akan Menjadi  part of my Life. Lalu Keagungan Alam RanuKumbolo yang tertapaki oleh kaki kecil size 40 ini pada 20 Juli, Menyadarkanku Betapa Hinanya sebahagian Manusia di Muka Bumi ini. Saat Puasa Menginjak 10 hari terakhir tepatnya 27 Agustus, For the Firstime Aku berJalan dengan Seorang Keturunan Hawa yang begitu Elok attitudenya, tak akan pernah hilang this Memory from my Mind.(i praise Allah for Sending You my Friend although this only a little time). Hari raya Idul Fitri pada 30 Agustus bertepatan dengan Ulang Tahun Sahabat Dari Kecil, Ayahanda Tercinta. I miss you so Ayah,,,i’m cried for you all of that day. 18 Oktober hal tergila pertama yang Kulakukan untuk seorang Keturunan Hawa,,dag-dig-dug saat singgah di rumahnya. Dan Hari ini 6 November Hari Raya Idul Adha hari dikurbankannya seekor kambing untuk Kelahiranku Kembali. Kali ini harapku Hanya satu,,,Aq tak ingin Kehilangan Anymore.